Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2018

Adab Perilaku Dan Hak-Hak dalam Bertetangga Menurut Al-Qur'an Dan Hadits

Gambar
بِسْــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم jadipintar.com (Depok). Manusia adalah makhluk sosial yang mesti berinteraksi dengan sesamanya. Mereka membentuk komunitas sendiri lalu bermasyarakat dan bertetangga. Kehidupan manusia tidak lepas dari hal-hal ini. Oleh karena itu ketika jiwa manusia dipenuhi ruh keimanan dan Islam sebagai wadah kehidupan seorang muslim, Islam mengajarkan umatnya untuk memelihara dan menghargai hak orang lain dalam pergaulan masyarakat. Pengertian tetangga menurut Islam adalah penghuni yang tinggal atau berada di sekeliling rumah seseorang, mulai dari rumah pertama sampai dengan rumah yang ke empat puluh [1] .  Al-Imam Al-Qurthubi di dalam Al-Jami’ li ahkam Al-Qur’an (5/183) berkata : “Adapun tetangga, maka Allah Ta’ala telah memerintahkan untuk memeliharanya, menunaikan haknya, dan berpesan untuk memelihara tanggungannya di dalam kitab-Nya dan melalui lisan Rasul -Nya. Bukankah kamu melihat Allah Ta’ala menguatkan penyebutan tetangga setelah dua ora

Sejarah Permulaan Sumur Zam-Zam Dan Hajar Aswad

Gambar
بِسْــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم 1. Permulaan Sumur Zam-Zam Hajar, ibunda Nabi Ismail adalah wanita yang pertama memakai minthaq (ikat pinggang berekor). Beliau memakainya dengan tujuan untuk menghilangkan jejaknya dari Sarah. Nabi Ibrahim membawa Hajar dan anaknya, Ismail yang masih dalam usia menyusu ke tempat yang agak tinggi dipinggir mesjid dekat Baitullah persisnya diatas Zam-zam . Ketika itu di Mekah belum ada orang dan tidak ada air. Ibrahim menempatkan mereka berdua di sana dan meninggalkan sekantong kurma dan sekantong air untuk mereka. Nabi Ibrahim pergi meninggalkan mereka berdua. Tiba-tiba Hajar mengikutinya dan berkata, "Mau kemanakah engkau wahai Ibrahim? Kau tinggalkan kami di lembah yang tidak ada manusia dan tidak ada sesuatu pun? "Pertanyaan itu terus diulang-ulang, tapi Ibrahim tidak menoleh dan tidak pula menjawab. Lalu Hajar bertanya, "Apakah Allah yang menyuruhmu berbuat demikian?" Ibrahim menjawab, "Ya. "Hajar berkat

Menyalurkan Zakat Lewat Lembaga Atau Menyerahkan Sendiri; Mana Yang Lebih Utama ?

Gambar
بِسْــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم jadipintar.com (Depok). Biasanya Rasulullah saw . mengirim petugas-petugasnya buat mengumpulkan zakat dan membagi-bagikannya kepada para mustahik . Abu Bakar dan Umar juga melakukan hal yang sama, tidak ada bedanya antara harta-harta yang jelas maupun yang tersembunyi. [1]. Tatkala datang masa pemerintahan Utsman , seketika ia masih menempuh jalan tersebut. Tetapi waktu dilihatnya banyaknya harta-harta tersembunyi, sedang untuk mengumpulkannya menyulitkan, dan untuk menyelidikinya menyusahkan pemilik-pemilik harta, maka pembayaran zakat itu diserahkannya kepada para pemilik harta itu sendiri. Dan para fukaha telah sepakat, bahwa yang bertindak membagikan zakat itu adalah pemilik-pemilik harta itu sendiri, yakni jika zakat adalah dari hasil harta tersembunyi. Berdasarkan riwayat Saib bin Yazid :  " Saya dengar Utsman bin Affan berkhotbah di mimbar Rasulullah saw., katanya: 'Ini adalah bulan pembayaran zakat! Maka siapa-siapa y

10 Sunnah Fitrah Yang Dicontohkan Nabi Muhammad saw. Sebagai Identitas Muslim

Gambar
بِسْــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم jadipintar.com (Depok)-  Allah telah memilihkan buat nabi -nabi a.s. itu sunnah-sunnah , dan menitahkan kita buat mengikuti mereka dalam hal-hal tersebut, yang dijadikan-Nya sebagai syiar atau lambang dan sebagai ciri yang banyak dilakukan, untuk mengenal para pengikut masing-masing dan memisahkan mereka dari golongan lain. Ketentuan-ketentuan itu dinamakan sunnah-sunnah fitrah . Beberapa Sunnah Fitrah Rasulullah 1. Berkhitan.   Yaitu memotong kulit yang menutupi ujung kemaluan untuk menjaga agar di sana tidak berkumpul kotoran,, juga agar dapat menahan kencing dan supaya tidak mengurangi kenikmatan dalam bersenggama. Berkhitan itu adalah sunnah yang telah lama sekali. Sebagaimana diriwayatkan oleh Abu Hurairah r.a.:  Artinya: Telah bersabda Rasulullah saw . :"Ibrahim al-Khalil itu berkhitan setelah mencapai usia 80 tahun, dan ia berkhitan itu dengan atau di Alqadium ." [1] . (H.R.Bukhari). Madzhab jumhur hukumnya wajib, sedan

Adab, Syarat dan Tatacara Taubat Agar Diterima Allah Ta’ala

Gambar
بِسْــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم Secara Bahasa , at-Taubah berasal dari kata تَوَبَ yang bermakna kembali . Dia bertaubat,  artinya ia kembali dari dosanya (berpaling dan menarik diri dari dosa) [1] . Taubat adalah kembali kepada Allâh Ta'ala dengan melepaskan hati dari belenggu yang membuatnya terus-menerus melakukan dosa lalu melaksanakan semua hak Allâh Azza wa Jalla . Secara Syar’i , taubat adalah meninggalkan dosa karena takut pada Allâh, menganggapnya buruk, menyesali perbuatan maksiatnya, bertekad kuat untuk tidak mengulanginya, dan memperbaiki apa yang mungkin bisa diperbaiki kembali dari amalnya. Bertaubat kepada Allah Ta’ala dari segala perbuatan dosa adalah kewajiban setiap Muslim. Taubat tidak boleh ditunda-tunda dan diulur-ulur.  Ada beberapa adab dan amalan yang harus dijaga dan dilakukan agar taubat kita diterima Allah Ta’ala, diantaranya: 1. Ikhlas Hendaklah seseorang itu bertaubah semata-mata ikhlas mengharapkan wajah Allah Ta’ala, bukan karena takut